Jumat, 11 Desember 2009

Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi Diriku

Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi Diriku

Seorang berfilsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak di bumi sedang tengadah ke bintang-bintang. Dia ingin mengetahui hakikat dirinya dalam kemestaan galaksi. Atau seorang, yang berdiri di puncak tinggi, memandang ke ngarai dan lembah di bawahnya. Dia ingin menyimak kehadirannya dengan kemestaan yang ditatapnya. Karakeristik berfikir da yang pertama adalah sifat menyeluruh. Seorang ilmuwan tidak puas lagi mengenal ilmu dari segi pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan yang lainnya. Dia ingin tahu kaitan ilmu dengan moral. Kaitan ilmu dengan agama. Dia ingin yakin apakah ilmu itu membawa kebahagiaan kepada dirinya.

Aku adalah seorang perempuan, Usiaku saat ini 24 tahun. Begitu pun usia anda yang sama denganku. Ketika aku melihat anak usia 5 tahun, maka di masa laluku di 19 tahun yang lalu sama dengan anak itu. Masih anak-anak. Agamaku muslim. Saat ini aku sedang menempuh kuliah pendidikan matematika di pasca sarjana UNY. Kutulis kata demi kata tulisan ini begitu yakin, dan yakin bahwa aku nyata. Saat ini aku masih menjadi beban kedua orang tuaku. Untuk saat ini orang tuaku hanya menginginkan aku belajar dengan baik dan secepatnya lulus dengan nilai yang bagus. Tugasku adalah belajar dan mencari ilmu lebih banyak lagi dan memanfaatkannya dengan baik. Ilmu yang di dapat bukan hanya untuk diriku tapi ingin ku bagikan kepada orang lain yang menginginkan ilmu yang sama atau lebih dari yang aku dapat dan ku punya. Saat ini belum banyak ilmu yang ku dapat, ilmuku masih sangat sedikit dan bisa dikatakan masih sangat kurang.

Setelah aku selesai kuliah, aku ingin mencari rizky dengan ilmu yang ku dapat. Aku ingin mengamalkan ilmu yang ku dapat dengan baik dan benar. Aku juga ingin berkeluarga dan mendapatkan suami yang bisa menjadi imam yang baik buat aku dan anak-anakku nantinya. Suami yang bisa jadi pendampingku di dunia dan di akhirat. Pasangan yang bisa saling meluruskan ketika kita mulai melenceng dari jalan yang di ridhoi Allah swt. Menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah. AMIN...

Selama ini aku sering bertanya kepada sahabat-sahabat dan orang-orang yang dekat denganku. Apakah sifat jelekku? Apakah yang kalian tidak suka dari diriku? Apakah kekuranganku? Aku sering bertanya seperti itu kepada mereka, tujuanku hanya ingin memperbaiki diriku agar lebih baik. Karna aku tidak bisa menilai diriku sendiri secara keseluruhan. Seperti pepatah lama “ Semut di pelupuk mata tak tampak, Gajah di tengah lautan nampak”. Dengan kata lain orang lebih tahu kesalahan orang lain daripada kesalahannya sendiri. Mungkin itulah Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi Diriku yang bisa aku gambarkan. Kurang lebihnya mohon saran dan kritik. Trimakasih.

Refferensi : Jujun S. Suriasumantri, 2003 . Ilmu Dalam Perspektif : Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar