Benar atau Salah, Yang Tertinggi atau Yang Terendah
Salah dan benar adalah pilihan, ataukah sebuah peraturan? Sekarang kita telusuri apa yang dimaksud dengan ‘Aturan berpikir benar’ yang dibicarakan oleh ‘ilmu logika’ . Sebagaimana sudah dibicarakan sebelumnya, logika bertugas untuk menjaga supaya kita bisa ‘berpikir secara benar’ , pertanyaan nya sekarang adalah, Apakah yang dimaksud dengan BENAR itu? Benar adalah persesuaian proposisi antara pikiran (fikr) dan kenyataan. Nilai dari suatu pernyataan disebut BENAR bila pernyataan itu sesuai dengan fakta kenyataan yang bisa diuji dan ditunjukkan keberlakuannya secara berulang-ulang (repeatable). Sekali saja ditemukan satu keadaan dimana hal itu tidak berlaku, maka pernyataan itu menjadi tidak lagi bernilai Benar alias SALAH.
Manusia bisa membedakan arti benar dan arti salah. Benar berarti tidak melanggar peraturan dan norma yang ada, sedangkan salah berarti melanggar peraturan dan norma yang ada di lingkungan tertentu. Karena setiap tempat memiliki peraturan dan norma yang berbeda. Tapi benar menurut kita bisa salah menurut orang lain. Karena pemikiran kita berbeda. Benar menurut manusia bisa salah menurut ALLAH swt.
Dalam kehidupan ini tentunya kita sadar bahwa ada yang tertinggi dan ada pula yang terendah misalnya dalam suatu struktur organisai yang tertinggi adalah ketua sedangkan yang terendah adalah anggota. Dan juga kita sadar bahwa setinggi-tinggi nya ilmu, jabatan dll yang dimiliki oleh manusia didunia ini sesungguhnya tidak mampu mengalahkan tingginya ilmu, jabatan, dll yang dimiliki oleh Allah SWT. Jadi jelas Tuhan lah yang tertinggi bila di bandingkan dengan mahluk-mahluk lainnya.Nilai kebenaran ilmu pengetahuan itu bersifat positif dalam arti sampai saat sekarang ini dan juga bersifat relatif atau nisbi dalam arti tidaklah mutlak kebenarannya. Kebenaran mutlak milik ALLAH, dan tempatnya salah adalah manusia.
Kutulis kata demi kata tulisan ini begitu yakin, dan yakin bahwa aku benar. Tetapi benar menurutku bisa salah menurut orang lain dan Allah. Jika aku berdiri di hadapan Allah dan Dia bertanya kepadaku, selama aku hidup apa yang sudah ku perbuat benar atau salah? Apa yang telah kau lakukan untuk mengabdi pada Tuhanmu yang telah menciptakanmu? Kau turuti perintah agamamu, ataukan kau turuti nafsumu?
Dari uraian diatas, kiranya kita bisa melihat fakta, betapa pentingnya mengetahui ilmu logika (mengetahui arti BENAR) , supaya kedepan kita tidak mudah untuk mengatakan yang ini ‘benar’ dan yang itu ’salah’ tanpa ada penjelasan apapun tentangnya.
Refferensi : http://parapemikir.com/salah-benar.html
http://www.mail-archive.com/filsafat@yahoogroups.com/msg00506.html
Sdr Muinah..apakah kita bisa memikirkan kesalahan-kesalahan yang tidak kita sadari? Apakah itu kesalahan terendah? Apakah kita bisa memikirkan kesalahan yang tak terampuni? Apakah itu kesalahan tertinggi? Apakah makna semantik dibalik terendah atau terkecil? Tertinggi atau terbesar? Apakah kesalahan dalam diri atau di luar diri? Bagaimana kesalahan hati dan kesalahan pikir? Kesalahan dunia? dst..maka renungkanlah.
BalasHapus